Ilmu yang bermanfaat mengantarkan kita pada kemuliaan hidup dan keridhoan Allah

Senin, 27 April 2015

Berhentilah




Kasus tawuran oleh pelajar SMA, narkoba, penggunaan minuman keras, geng motor, pergaulan bebas, maraknya aborsi dikalangan remaja, dan seaaaabrek kasus-kasus lainnya yang biasa kita sebut, kenakalan remaja.

Sepintas kita melihat yang bersalah adalah remajanya, sehingga hanya merekalah yang patut di pandang buruk,  namun sejatinya  pandangan itu masih terlalu sempit. Karena tidak akan ada asap kalau tidak ada api bukan? maka kelakuan buruk merekapun pasti memiliki sebab.

Dan inilah yang terjadi.......

Broken Home..........

Di masyarakat kita, broken home menjadi istilah yang populer untuk menyebut terjadinya perceraian dalam rumah tangga. Kebanyakan dari kita memandang itu hal yang wajar terjadi, karena ketidak cocokan dipihak suami dan istri, namun hanya sedikit dari kita yang memandang dampak dari broken home.

Broken home, secara harfiah artinya rumah yang hancur, sadarkah? Kehancuran sebuah 'rumah' tidak harus ditandai dengan perceraian. 'Rumah' bisa dikatakan hancur bila Ia sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu penjagaannya malaikat- malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan- Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" ( QS. At-Tahrim : 6 )

Inilah fungsi Rumah tangga dalam Islam, memang hanya 1 kalimat "peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka"  tapi dari 1 kalimat ini kita sendiri yang harus mengembangkan pertanyaannya. 

Apa yang bisa membuat seseorang disentuh api neraka? dosa. 

Pertanyaan selanjutnya, perbuatan apa saja yang dihukumi dosa? berzina, mencuri, mengumbar aurot, berdusta, adu domba, menfitnah, bergunjing, melalaikan sholat....... teruskan sendiri. 

Pertanyaan berikutnya, bagaimana kita menghindari semua perbuatan dosa itu, dan membuat anak-anak kita pun menjauhi perbuatan dosa itu? (Jawab sendiri)


Kesimpulannya, fungsi keluarga dalam islam itu adalah memelihara dari api neraka.titik. Termasuk mendidik anak untuk menjadi insan shalih shalihah agar mereka tidak tersentuh api neraka. Keluarga yang memelihara diri dari api neraka inilah yang akhirnya mampu melahirkan generasi emas, seperti al-bukhari, imam syafi'i, ibnu al-haitam, ibnu sina, dll.

Namun apa jadinya jika fungsi itu tidak berjalan sebagaimana mestinya? Pasangan suami istri yang bercerai, atau suami istri yang keduanya bekerja, sangat sibuk hingga tidak pernah berada dirumah dan jarang bertemu. Tidak apa itu adalah urusan mereka, tapi mereka lupa dalam kondisi keluarga yang seperti itu yang menjadi korban utama adalah anak.

Entah bercerai ataupun tidak, anak-anak yang kehilangan sosok orang tuanya akan merasa  kesepian, kekurangan kasih sayang, dan lambat laun mereka akan merasa terbuang, merasa tidak diinginkan lagi didunia ini, dan akhirnya akan timbul pertanyaan, untuk apa mereka terus hidup kalau mereka tidak diinginkan. Karena bagi anak-anak, orang tua mereka adalah seluruh dunia mereka, apa jadinya jika mereka merasa dibuang oleh seluruh dunia mereka.

Semua rasa sakit yang menumpuk inilah yang akhirnya menjadi bibit kebencian mereka pada dunia. Terlebih ditambah trauma akibat perceraian orang tuanya, atau akibat perlakuan orang lain. Anak-anak yang melalui masa kecilnya tanpa kehadiran orang tua akan mudah stres, bahkan depresi. Sedikit masalah yang yang dipandang kecil oleh orang dewasa bisa jadi masalah sangat besar bagi mereka, karena mereka tidak lagi memiliki tempat untuk mengadu dan berkeluh kesah. 

Akhirnya mereka akan menjauhi semua orang disekeliling mereka, walau teman, saudara, guru, dan kerabat mereka bersikap baik pada mereka, namun sikap baik itu tidak akan ada gunanya pada anak yang sudah terlanjur depresi dan membenci dunia, karena bahkan ia membenci dirinya sendiri.

Dalam keadaan demiikian, mereka  tetap dipaksa untuk terus melangkah menjalani hidup, ibarat seorang yang sudah terluka parah dan berdarah-darah, dengan tubuh yang sudah hancur itu ia terus dipaksa untuk berjalan digurun yang terik seorang  diri. Inilah gambaran rasa sakit anak yang menderita depresi akibat broken home.

Wajar jika dalam perjalanan itu mereka mencari pelarian, untuk mengalihkan rasa sakit yang mereka derita, meskipun mereka menyadari itu hanyalah kesenangan semu. Saat itulah Narkoba, Sex bebas, Pergaulan tanpa batas dengan orang-orang rusak datang menghampiri mereka. Menawarkan kesenangan sesaat untuk mengalihkan penderitaan batin mereka meski hanya sejenak.

Siapa anak yang sanggup menghadapi semua itu sendirian? bahkan sekalipun sudah dewasa, mereka masih bisa hancur karena kehancuran rumahnya. Sangat sedikit anak, yang memiliki kekuatan cukup besar untuk menghadapi penderitaan batin dan depresi seorang diri selama bertahun-tahun. Karenanya anak-anak yang tidak hancur karena semua kekejaman itu pasti lah sangat kuat mentalnya, batinnya, bahkan raganya. Anak-anak sekuat ini, sekali mereka menemukan tujuan hidupnya, dia akan menggenggam itu sampai akhir hayatnya, karena dia menjadikan tujuan itu sebagai alasan satu-satunya untuknya hidup.

Mereka yang lemah mental, hati, dan jiwanya, akan hancur dalam kesakitan itu, hancur hingga mereka tidak bisa diselamatkan lagi.

So, Ibu, Ayah berhenti mengorbankan kami demi keegoisan kalian..........

Rachel sok tahu.......

ugh .... pliiisss...... yang nulis artikel ini juga korban broken home kali -_-

0 komentar:

Posting Komentar

© Ceritaku - Reachelian, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena